MCNNEWS.ID Di tengah perkembangan pesat era pembayaran digital saat ini, antrean di kasir sering menjadi tempat perbedaan antara generasi muda dan tua. Generasi muda mungkin sudah terbiasa dengan kecepatan dan efisiensi teknologi. Sementara itu, para Boomer cenderung memiliki kebiasaan yang lebih lambat dan tenang.
Dikutip dari Geediting.com pada hari Minggu (3/8), terdapat beberapa kebiasaan yang dimiliki para generasi Boomer yang sering mengganggu generasi lain. Kebiasaan-kebiasaan ini tampak ketinggalan zaman, namun juga memiliki pesonanya sendiri. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
1. Masih Menggunakan Cek Kertas
Salah satu kebiasaan yang paling menonjol adalah ketidakmauan mereka untuk meninggalkan cek kertas. Proses penulisan cek membutuhkan waktu yang cukup lama. Banyak orang dari generasi Boomer lebih merasa nyaman menggunakan metode pembayaran tradisional ini dibandingkan dengan metode digital.
Kebiasaan ini menyebabkan antrean yang panjang di belakang mereka. Namun, hal ini juga mencerminkan keyakinan mereka terhadap metode yang telah terbukti efektif.
2. Menghitung Uang Kembalian Secara Teliti
Pemandangan orang tua menghitung uang kembalian secara cermat sering kali terlihat di kasir. Mereka akan mengeluarkan jumlah koin yang tepat untuk pembayaran. Hal ini menunjukkan perhatian mereka terhadap detail keuangan.
Meskipun memerlukan waktu, kebiasaan ini menunjukkan sifat hemat dan teliti. Mereka memastikan tidak ada uang yang terbuang percuma.
3. Menggunakan Kupon Potongan Harga Kertas
Para generasi Boomer terkenal sebagai pencari kupon diskon berbentuk kertas. Mereka selalu membawa dan menyerahkan kupon tersebut kepada petugas kasir dengan penuh kebanggaan. Kebiasaan ini mencerminkan sifat hemat mereka.
Menggunakan voucher ini merupakan strategi bijak dalam mengatur anggaran. Kebiasaan ini berasal dari masa lalu.
4. Meminta Kantong Kertas
Kebiasaan lain yang sering dilakukan adalah meminta kantong kertas. Meskipun saat ini banyak ajakan untuk menggunakan tas belanja daur ulang, permintaan kantong kertas masih sering terjadi. Ini merupakan kebiasaan yang dianggap ketinggalan zaman.
Kebiasaan ini dinilai sebagai sesuatu yang mengingatkan masa lalu, karena sudah dilakukan sejak dahulu. Namun, di sisi lain, hal tersebut dianggap tidak ramah lingkungan.
5. Mengajak Kasir Berinteraksi
Banyak orang dari generasi Boomer sering memulai percakapan pribadi dengan petugas kasir saat sedang berbelanja. Mereka biasanya menanyakan kabar atau hal-hal lain yang bersifat pribadi. Ini merupakan bentuk interaksi antar manusia yang bernilai.
Di tengah dunia yang penuh dengan kecepatan, kebiasaan ini memberikan nuansa pribadi. Ini merupakan kesempatan untuk berhubungan secara tulus.
6. Memeriksa Struk Pembayaran Secara Cermat
Pria dan wanita generasi Boomer terkenal dengan kebiasaan membaca setiap item pada struk belanja. Mereka memastikan tidak ada kesalahan atau biaya yang tidak diperlukan. Ini merupakan tindakan yang bersifat proaktif.
Kebiasaan ini mampu menghindari terjadinya kesalahan dalam pembayaran. Ini merupakan contoh kehati-hatian yang layak ditiru.
7. Menolak Mesin Kasir Otomatis (Self-Checkout)
Banyak orang dari generasi Boomer enggan menggunakan mesin kasir otomatis. Mereka lebih menghargai layanan yang personal dan komunikasi langsung dengan manusia dibandingkan kecepatan. Mereka cenderung lebih menyukai pelayanan dari petugas kasir.
Sikap ini menunjukkan kepentingan sentuhan manusia dalam pelayanan. Mereka tidak menginginkan interaksi sosial digantikan oleh mesin yang canggih.
8. Menikmati Proses Transaksi
Kebiasaan terakhir yang tampak adalah mereka menikmati seluruh proses pembayaran di kasir. Mereka meluangkan waktu untuk setiap tahap, mulai dari membayar hingga memeriksa barang. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menghargai tradisi dan ketelitian.
Kebiasaan ini bisa menyebabkan antrian yang panjang, namun mengajarkan kita untuk lebih sabar. Hal ini menjadi pengingat agar tidak terburu-buru.
Kebiasaan-kebiasaan ini mungkin terlihat aneh atau mengganggu bagi kalangan muda yang terbiasa dengan kecepatan. Namun, tindakan tersebut mencerminkan kehidupan yang berlangsung lebih lambat. Kebiasaan itu mengajarkan kita arti pentingnya komunikasi.
Mereka mengingatkan kita untuk menyisihkan sedikit waktu, menghargai hal-hal kecil, dan memperhatikan hubungan. Jadi, alih-alih merasa tidak nyaman, mungkin kita sebaiknya mencoba menghargai perbedaan. Pada akhirnya, setiap orang memiliki cara sendiri dalam menjalani hidup.